Langsung ke konten utama

Keanehan yang Terjadi


Butuh waktu bagiku untuk memahami keanehan ini.

Oke, aku yakin kalian bisa merasakannya. Merasa kalau cowok itu feelingnya sangat kurang.. kurang.. sekali. Misalnya saja dalam suatu pertandingan kelas (kebetulan ini yang baru terjadi di sekolah saya). Jadi ada pertandingan voli yang dimainkan oleh para cewek dan pertandingan sepakbola yang dimainkan oleh cowok. Dan lagi, masing-masing kelas mengirim satu tim untuk setiap pertandingan.

Sekali lagi, saya butuh waktu yang –cukup– lama untuk memahami kejadian ini. Awalnya saya biasa saja melihatnya, tapi lama-kelamaan saya menjadi risih. Bagaimana mungkin saya tidak risih? Misalnya saja tim sepakbola dari –anggap saja kelas 11 IPS 1– kalah dari pertandingan mereka, maka para cewek kelas tersebut akan bersedih sekali. Coba saja tim voli dari kelas tersebut kalah, maka para cowok akan merasa biasa saja, tidak perlu susah-susah menyemangati kembali tim voli yang terdiri atas cewek tersebut.

Aneh nggak sih?

Mungkin bagi beberapa pembaca, hal ini tidak aneh atau malah ada beberapa yang memaklumi sikap cowok yang seperti itu. Tapi saya, selaku pengamat yang unusual  saya merasa tidak tenang dengan adanya hal seperti itu. Itu seperti menganggap cewek itu nggak berharga. Meski sebenarnya memang sikap cowok itu pada dasarnya pribadi yang cuek.

Saya agak benci sikap seperti itu. Meski kalau boleh jujur, saya memang seperti itu juga. Dan lagi-lagi di sekolah saya cowok itu ‘agak’ suka memainkan hati cewek. Saya mendengar percakapan beberapa teman cowok saya yang berkata seperti ini ‘Lo udah nambah satu lagi yah, wah ngegas nih’ lalu temannya menjawab, ‘udah deh lo diem aja, target lo udah kena belum?’

Jujur, saya nyesek sekali mendengarnya.

Seakan-akan kalau cewek itu memang nggak punya harga sama sekali. Kayak mereka itu nggak punya kerjaan selain mainin cewek.

Saran saya, jangan pernah percaya sama cowok seangkatan kalian, kecuali kalau kalian itu memang punya ikatan halal sama dia :D.

Regards,

Demone

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Workshop Kepenulisan bersama Tere Liye

Haloha!!! Saya nulis ini tanggal 2 Mei 2018. Berarti itu sehari setelah saya menghadiri workshop kepenulisan. Jangan tanya bagaimana perasaan saya dari pagi (atau mungkin malam) sebelum menghadiri workshop tersebut sampai sekarang , WOAH,  really, I’m still really excited. Workshop kepenulisan ini diadakan di STIKes Fort De Kock Bukittinggi. Sekitar lima belas kilometer dari pusat kota Bukittinggi. Saya yang berdomisli di Padang Panjang berangkat sekitar pukul setengah delapan dan sampai di lokasi pukul setengah sembilan. Pada awalnya saya kira saya sudah telat karena di  email reminder -nya acara dimulai jam setengah delapan. Tapi ternyata, Tere Liye pun baru datang pukul setengah sepuluh --“ . dan akhirnya acara-nya dimulai. ~ Sumpah, saya gemetaran pas pertama kali nengok beliau. Itu benar-benar di luar ekspektasi saya. Saya yang awalnya mikir negatif kayak Tere Liye nggak jadi datang dan sebagainya, jadi mulai semangat lagi. Di lokasi, Tere Liye menyampaik...

Avengers Generasi Saya

3 Feb 2018. (Teks ini sudah mengendap lama di laptop saya) Hari ini sekolah saya ngadain acara kayak bakti sosial gitu. Acara ini udah termasuk tradisi di sekolah saya semenjak tahun ke-2 sekolah ini berdiri. Kalian semua ngak bakal percaya acara semeriah apa. Acara ini lebih meriah dibanding pentas seni yang diadain beberapa bulan yang lalu. Dan acara ini sangat warna-warni dan ceriaaa. Wah saya suka sekali. But, unfortunately , saya menemukan sebuah kejanggalan dari acara ini. Dan ini berasal dari teman-teman generasi saya. Para pembaca mungkin jadi bakal mikir kenapa saya kurang suka sama cowok-cowok di angkatan saya. Begini ya, saya itu bukannya nggak suka, tapi nggak cocok aja sama karakter yang seharusnya mereka gambarkan sebagai siswa bertitel nama sekolah saya. Saya tahu mereka hits. Tapi, hits nggak selalu digambarkan sebagai orang yang terkenal dan bisa mengikuti arus zaman dan arus situasi. Terkadang, mereka memaksakan diri mereka untuk bisa mengikuti arus situ...