Langsung ke konten utama

Workshop Kepenulisan bersama Tere Liye

Haloha!!!

Saya nulis ini tanggal 2 Mei 2018. Berarti itu sehari setelah saya menghadiri workshop kepenulisan. Jangan tanya bagaimana perasaan saya dari pagi (atau mungkin malam) sebelum menghadiri workshop tersebut sampai sekarang , WOAH, really, I’m still really excited.

Workshop kepenulisan ini diadakan di STIKes Fort De Kock Bukittinggi. Sekitar lima belas kilometer dari pusat kota Bukittinggi. Saya yang berdomisli di Padang Panjang berangkat sekitar pukul setengah delapan dan sampai di lokasi pukul setengah sembilan. Pada awalnya saya kira saya sudah telat karena di email reminder-nya acara dimulai jam setengah delapan. Tapi ternyata, Tere Liye pun baru datang pukul setengah sepuluh --“ . dan akhirnya acara-nya dimulai. ~

Sumpah, saya gemetaran pas pertama kali nengok beliau. Itu benar-benar di luar ekspektasi saya. Saya yang awalnya mikir negatif kayak Tere Liye nggak jadi datang dan sebagainya, jadi mulai semangat lagi.

Di lokasi, Tere Liye menyampaikan beberapa hal dasar tentang menulis yang maybe udah saya hafal karena saya sering nonton workshopnya di kota lain lewat Youtube. Sebaiknya saya jabarin saja ya..

Tere Liye menyampaikan materi
1.      Sudut pandang yang spesial untuk sebuah ide atau gagasan.
Ini hal pertam adan paling ditekankan sama Tere Liye. Karena sudut pandang yang berbeda itu membuat suatu tulisan lebih menarik dan diminati. Sudut pandang yang berbeda itu bakal kita dapat setelah latihan yang banyak.

2.       Persiapkan amunisi, riset dan bahan.
Nah, khusus buat yang satu ini, Tere Liye ngasih saran yang menarik, perbanyak jalan-jalan. dan lagi, perbanyak kenalan, rajin baca buku dan kumpulkan sebanyak mungkin pengalaman.

3.       Tidak tulisan bagus atau tidak bagus, yang ada hanya tulisan relevan atau tidak relevan.
(Saya lupa penjelasan yang bagian ini,, -O-)

4.   Gaya Bahasa hanyalah sebuah kebiasaan, kalimat pertama itu mudah apalagi mengakhiri suatu tulisan lebih mudah lagi.
Jika bingung, maka tulis aja dulu apa yang ingin ditulis seperti misalnya “Yah, aku bingung nih dia mau main kemana, atau dia main sama adiknya saja, hah iya dia pergi bermain bersama adiknya ke pasar.” Oke, selesai kalimat pertama. Lanjutkan terus seperti itu, dan hapus bagian nggak pentingnya.
Dan untuk endingnya, jika benar-benar tidak tahu dan stuck  yasudah, tinggal tulis saja ‘Tamat’.

5.       Mulailah dengan membuat tulisan kecil, sederhana dan kuat

6.       Pesan terakhir yang paling penting, LATIHAN, LATIHAN dan LATIHAN!!

Secara garis besar itu materi kepenulisan yang disampaikan Tere Liye. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, kuis,  dan book signing.

Sesi book signing
Kalian masih mikir gimana perasaan saya? Super Excited. Speechless.

Mungkin kali ini saya akan menyelipkan beberapa foto ketika sesi tanda tangan. Semoga postingan saya semakin hari semakin bermanfaat. Dan dengan workshop ini, saya berharap saya bisa menjadi salah satu pengembang literasi Indonesia.

Hidup Literasi Indonesia!!



(serius, teman saya pada marah semua ketika tau nama saya disini demone, saya nggak maksud mengartikan itu sebagai setan dan sekawannya. And, now, I know it not a good name. Kenallah saya dengan nama chmanda. \(^o^)/. Wassalamualaikum..)


Regards,

Chmanda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keanehan yang Terjadi

Butuh waktu bagiku untuk memahami keanehan ini. Oke, aku yakin kalian bisa merasakannya. Merasa kalau cowok itu feelingnya sangat kurang.. kurang.. sekali. Misalnya saja dalam suatu pertandingan kelas (kebetulan ini yang baru terjadi di sekolah saya). Jadi ada pertandingan voli yang dimainkan oleh para cewek dan pertandingan sepakbola yang dimainkan oleh cowok. Dan lagi, masing-masing kelas mengirim satu tim untuk setiap pertandingan. Sekali lagi, saya butuh waktu yang –cukup– lama untuk memahami kejadian ini. Awalnya saya biasa saja melihatnya, tapi lama-kelamaan saya menjadi risih. Bagaimana mungkin saya tidak risih? Misalnya saja tim sepakbola dari –anggap saja kelas 11 IPS 1– kalah dari pertandingan mereka, maka para cewek kelas tersebut akan bersedih sekali. Coba saja tim voli dari kelas tersebut kalah, maka para cowok akan merasa biasa saja, tidak perlu susah-susah menyemangati kembali tim voli yang terdiri atas cewek tersebut. Aneh nggak sih? Mungkin bagi beberap...

Avengers Generasi Saya

3 Feb 2018. (Teks ini sudah mengendap lama di laptop saya) Hari ini sekolah saya ngadain acara kayak bakti sosial gitu. Acara ini udah termasuk tradisi di sekolah saya semenjak tahun ke-2 sekolah ini berdiri. Kalian semua ngak bakal percaya acara semeriah apa. Acara ini lebih meriah dibanding pentas seni yang diadain beberapa bulan yang lalu. Dan acara ini sangat warna-warni dan ceriaaa. Wah saya suka sekali. But, unfortunately , saya menemukan sebuah kejanggalan dari acara ini. Dan ini berasal dari teman-teman generasi saya. Para pembaca mungkin jadi bakal mikir kenapa saya kurang suka sama cowok-cowok di angkatan saya. Begini ya, saya itu bukannya nggak suka, tapi nggak cocok aja sama karakter yang seharusnya mereka gambarkan sebagai siswa bertitel nama sekolah saya. Saya tahu mereka hits. Tapi, hits nggak selalu digambarkan sebagai orang yang terkenal dan bisa mengikuti arus zaman dan arus situasi. Terkadang, mereka memaksakan diri mereka untuk bisa mengikuti arus situ...